Kisah Nabi Musa A.S. dalam Al Quran Surah Thaahaa Ayat 9-104
Nabi Musa A.S. Menerima Permulaan Wahyu
( 9 ) Apakah telah
sampai kepadamu kisah Musa?
( 10 ) Ketika ia
melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di
sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit
daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu".
( 11 ) Maka ketika
ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa.
( 12 ) Sesungguhnya
Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu
berada dilembah yang suci, Thuwa.
( 13 ) Dan Aku telah
memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
( 14 ) Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
( 15 ) Segungguhnya
hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.
( 16 ) Maka
sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak
beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan
kamu jadi binasa".
Dua Macam Mukjizat Nabi Musa A.S.
( 17 ) Apakah itu
yang di tangan kananmu, hai Musa?
( 18 ) Berkata Musa:
"Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun)
dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain
padanya".
( 19 ) Allah
berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"
( 20 ) Lalu
dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang
merayap dengan cepat.
( 21 ) Allah
berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya
kepada keadaannya semula,
( 22 ) dan
kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang
tanpa cacad, sebagai mukjizat yang lain (pula),
( 23 ) untuk Kami
perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat
besar,
Perintah Allah Kepada Nabi Musa A.S. dan Permohonan Nabi Musa A.S.
( 24 ) Pergilah
kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas".
( 25 ) Berkata Musa:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,
( 26 ) dan
mudahkanlah untukku urusanku,
( 27 ) dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
( 28 ) supaya mereka
mengerti perkataanku,
( 29 ) dan
jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,
( 30 ) (yaitu)
Harun, saudaraku,
( 31 ) teguhkanlah
dengan dia kekuatanku,
( 32 ) dan
jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku,
( 33 ) supaya kami
banyak bertasbih kepada Engkau,
( 34 ) dan banyak
mengingat Engkau.
( 35 ) Sesungguhnya
Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami".
( 36 ) Allah
berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa".
Nikmat-Nikmat Allah Kepada Nabi Musa A.S. Sejak Kecil
( 37 ) Dan
sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain,
( 38 ) yaitu ketika
Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan,
( 39 ) Yaitu:
"Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai
(Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun)
musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang
datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,
( 40 ) (yaitu)
ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga
Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan
memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang
hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu
Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa
cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun diantara penduduk Madyan, kemudian
kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa,
( 41 ) dan Aku telah
memilihmu untuk diri-Ku.
Musa A.S. dan Harun A.S Diperintah Menghadap Fir’aun
( 42 ) Pergilah kamu
beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai
dalam mengingat-Ku;
( 43 ) Pergilah kamu
berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
( 44 ) maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut".
( 45 ) Berkatalah
mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera
menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas".
( 46 ) Allah
berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu
berdua, Aku mendengar dan melihat".
( 47 ) Maka
datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: "Sesungguhnya
kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami
dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu
dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu
dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.
( 48 ) Sesungguhnya
telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang
mendustakan dan berpaling.
( 49 ) Berkata
Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?.
( 50 ) Musa berkata:
"Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu
bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.
( 51 ) Berkata
Fir'aun: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?"
( 52 ) Musa
menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah
kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa;
( 53 ) Yang telah
menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di
bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan
dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
( 54 ) Makanlah dan
gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.
( 55 ) Dari bumi
(tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu
dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,
( 56 ) Dan
sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan
Kami semuanya maka ia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran).
Nabi Musa A.S. Menundukkan Tukang Sihir Fir’aun
( 57 ) Berkata
Fir'aun: "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri
kami (ini) dengan sihirmu, hai Musa?
( 58 ) Dan kamipun
pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu
waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya
dan tidak (pula) kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya).
( 59 ) Berkata Musa:
"Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan
hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik".
( 60 ) Maka Fir'aun
meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang.
( 61 ) Berkata Musa
kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya
telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.
( 62 ) Maka mereka
berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka dan mereka
merahasiakan percakapan (mereka).
( 63 ) Mereka
berkata: "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang
hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan
kedudukan kamu yang utama.
( 64 ) Maka
himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan
berbaris. dan sesungguhnya beruntunglah oran yang menang pada hari ini.
( 65 ) (Setelah
mereka berkumpul) mereka berkata: "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang
melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?"
( 66 ) Berkata Musa:
"Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan
tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat,
lantaran sihir mereka.
( 67 ) Maka Musa
merasa takut dalam hatinya.
( 68 ) Kami berkata:
"janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).
( 69 ) Dan
lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang
mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya
tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja
ia datang".
Tukang-Tukang Sihir Fir’aun Menjadi Orang-Orang Yang Beriman
( 70 ) Lalu
tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami
telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa".
( 71 ) Berkata
Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi
izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan
sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki
kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku
akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan
mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal
siksanya".
( 72 ) Mereka
berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada
bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada
Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu
putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia
ini saja.
( 73 ) Sesungguhnya
kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan
kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah
lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)".
( 74 ) Sesungguhnya
barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya
baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
( 75 ) Dan
barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh
telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh
tempat-tempat yang tinggi (mulia),
( 76 ) (yaitu) surga
'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu
adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).
Pembelahan Laut dan Pembebasan Bani Israil
( 77 ) Dan
sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan
hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan
yang kering dilaut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah
takut (akan tenggelam)".
( 78 ) Maka Fir'aun
dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang
menenggelamkan mereka.
( 79 ) Dan Fir'aun
telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.
( 80 ) Hai Bani Israil,
sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami
telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah
kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan
salwa.
( 81 ) Makanlah di
antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah
melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan
barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.
( 82 ) Dan
sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal
saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.
Teguran Allah Kepada nabi Musa A.S
( 83 ) Mengapa kamu
datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?
( 84 ) Berkata,
Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya
Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".
Pengkhianatan Samiri
( 85 ) Allah
berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu
tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.
( 86 ) Kemudian Musa
kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai
kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka
apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar
kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan
aku?".
( 87 ) Mereka
berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan
kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu,
maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya",
( 88 ) kemudian
Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan
bersuara, maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa
telah lupa".
( 89 ) Maka apakah
mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi
jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan
tidak (pula) kemanfaatan?
( 90 ) Dan
sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya
kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah
(Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku".
( 91 ) Mereka
menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa
kembali kepada kami".
Teguran Musa A.S. Kepada Harun A.S. dan Balasan Harun A.S.
( 92 ) Berkata Musa:
"Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah
sesat,
( 93 ) (sehingga)
kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai
perintahku?"
( 94 ) Harun
menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan
(pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku):
"Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".
Hardikan Musa A.S. Kepada Samiri
( 95 ) Berkata Musa:
"Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?"
( 96 ) Samiri
menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka
aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah
nafsuku membujukku".
Azab yang Ditimpakan Kepada Samiri
( 97 ) Berkata Musa:
"Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini
(hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)". Dan
sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat
menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya.
Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan
menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).
( 98 ) Sesungguhnya
Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya
meliputi segala sesuatu".
Kisah Umat-Umat Yang Dahulu Merupakan Peringatan bagi Manusia
( 99 ) Demikianlah
kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan
sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al
Quran).
( 100 ) Barangsiapa
berpaling dari pada Al qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar
di hari kiamat,
( 101 ) mereka kekal
di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di
hari kiamat,
( 102 ) (yaitu) di
hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari
itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram;
( 103 ) mereka
berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan
hanyalah sepuluh (hari)"
(
104 ) Kami lebih mengetahui apa yang
mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara
mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari
saja".
Terima kasih telah membaca artikel Kisah Nabi Musa A.S., diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.