Foto rambut peninggalan Rasulullah SAW |
“Rasulullah SAW. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua
bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun
telinganya.”(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’, dari Abu Qathan, dari Syu’bah
dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara’ bin `Azib r.a.)
“Rambut Rasulullah SAW. tidak terlampau keriting, tidak pula
lurus kaku, rambutnya mencapai kedua daun telingannya. ” (Diriwayatkan oleh
Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir bin Hazim, dari Hazim yang bersumber
dari Qatadah)
“Sesungguhnya Rasulullah SAW., dulunya menyisir rambutnya ke
belakang,sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke
kanan,dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah
lain, Rasulullah SAW senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab.Kemudian,Rasulullah
SAW. menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan.”(Diriwayatkan oleh Suwaid bin
Nashr dari `Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid,dari az Zuhri, dari
`Ubaidilah bin `Abdullah bin `Utbah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
CARA BERSISIR RASULULLAH SAW
“Rasulullah SAW. sering meminyaki rambutnya, menyisir
janggutnya dan sering waktu menyisir rambutnya beliau menutupi (bahunya) dengan
kain kerudung. Kain kerudung itu demikian berminyak seakan-akan kain tukang
minyak.” (Diriwayatkan oleh Yusuf bin’Isa, dari Rabi’ bin Shabih, dari Yazid
bin aban ar Raqasyi*,yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
*Aban ar Raqasyi dikenal sebagai orang yang dinilai munkar
periwayatannya. Hadist ini sangat berlawanan dengan kebanyakan hadist shahih, yang
menerangkan tentang kebersihan dan penampilan terpuji dari Rasulullah SAW.
(Muhammad Afif az Za’bi).
“Rasulullah SAW. melarang bersisir kecuali sekali-kali. ”
(Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa’id,dari Hisyam bin Hasan,
dari al Hasan Bashri, yang bersumber dari `Abdullah bin Mughaffal r.a.*)
• Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek.
* ‘Abdullah bin Mughaffal r.a. dalah sahabat Rasulullah SAW.
Yang masyhur, ia adalah salah seorang peserta “Bai’tus Syajarah”, wafat pada
tahun 60 H ada pula yang mengatakan tahun 57 H.
UBAN RASULULLAH SAW
Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: “Pernahkah
Rasulullah SAW.menyemir rambutnya yang telah beruban?” Anas bin Malik
menjawab:”Tidak sampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya.
Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar
dan katam.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman
yang bersumber dari Qatadah)
*Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan
untuk memerahi rambut sedangkan warnanya merah tua. Dalam suatu riwayat Ibnu
`Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata:
“Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!” Rasulullah SAW.
bersabda: “Surah Hud, Surah al Waqi’ah, Surah al Mursalat, Surah Amma
Yatasa’alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban.”
(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A’la, dari Mu’awiyah bin Hisyam,
dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sesungguhnya telah beruban!” Rasulullah SAW.
bersabda: “Surah Hud dan beberapa surah sebangsanya telah menyebabkan aku
beruban.” (Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki’, dari Muhammad bin Basyar, dari
‘Ali bin Shalih, dari Abi Ishaq yang bersumber dari Abi Juhaifah r.a.*)
* Abu Juhaifah adalah Wahab as SAWa’ bin `Amir bin
Sha’sha’ah al Kufi. Ia adalah seorang sahabat yang masyhur. Menurut al Dzahabi,
ia adalah rawi yang tsiqat (kuat hapalan dan terpercaya). Ia wafat pada tahun
74 H.
SEMIR RAMBUT RASULULLAH SAW
Al Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al Khaskhashiyyah
pernah bercerita: “Aku melihat Rasulullah SAW. keluar dari rumahnya mengibaskan
rambut sehabis mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai”, atau “bekas
celupan”(rawi ragu). (Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Harun, dari Nadlr bin
Zararah*, dari Abi Jinab*, dari Iyad bin Laqith, yang bersumber dari Jahdzamah
r.a.)
*Nadlr bin Zararah dalah rawi yang dla’if dan termasuk
Matruk.
*Ali Jinab dikenal sebagai rawi yang masyhur tapi ia
dianggap dla’if karena sering menyamarkan rawi. “Aku melihat rambut Rasulullah SAW.
dipacari merah.” (Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin
`Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)
CELAK MATA RASULULLAH SAW
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.
dikemukakan: Sesungguhnya Nabi SAW. bersabda: “Bercelaklah kalian dengan
Itsmid*, karena ia dapat mencerahkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata.
Sungguh Nabi SAW. Mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak
pada setiap malam. Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini.”(Diriwayatkan
oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad bin
Manshur, dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
*Itsmid adalah batu celak biasanya berupa serbuk. Warnanya
hitam atau biru. Serbuk itsmid dioleskan pada bulu mata atau disapukan di
sekeliling mata.
*Yang dimaksud di sini adalah tiga olesan di mata sebelah
kanan dan tiga olesan di mata sebelah kiri.
Sumber :
Terima kasih telah membaca artikel Rambut Rasulullah SAW, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.