“Salut hulu pedang Rasulullah saw. terbuat dari
perak.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin Jarir, dari
ayahnya dari Qatadah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Samurah mengaku bahwa ia membuat pedangnya meniru pedang
Rasulullah saw. Sedangkan pedang Rasulullah saw. itu berbentuk
Hanafiyya*.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin syuja’ al Baghdad, dari Abu
`Ubaidah al Haddad, dari`Utsman bin Sa’id, yang bersumber dari Ibnu Sirin r.a.)
*Pedang Hanafiyya adalah pedang yang di buat oleh suku Bani
Hanifah. Pedang buatan Bani Hanafiah terkenal bagus dan halus pembuatannya.
BAJU BESI RASULULLAH SAW
“Sesungguhnya Rasulullah saw. pada waktu ghazwah Uhud
memakai dua baju besi. Sungguh beliau memakai keduanya secara
rangkap.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Shufyan bin `Uyainah, dari
Yazid bin Khushaifah,yang bersumber dari Saib bin Yazid)
TOPI BESI RASULULLAH SAW
“Sewaktu Rasulullah saw. memasuki kota Mekkah (dihari
Pembebasan), beliau memakai topi besi. Kemudian ditunjukkan orang kepadanya :
`ini Ibnu Khathal*bersembunyi di dinding Ka’bah (disebabkan takut). Nabi saw.
bersabda :
“Bunuhlah dia!” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dari
Malik bin Anas, dari Ibnu Syihab, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
Sebenarnya terjemahan topi besi tersebut kurang tepat sebab
yang dimaksud topi besi di sini adalah rantai besi yang dijalin rapi, dibuat
dengan ukuran kepala kemudian dapasang di dalam kopiah.
*Ibnu Khatal ialah seorang dari empat penjahat yang amat
memusuhi Islam dan tidak mendapatkan pengampunan umum dari Rasulullah saw. Tiga
lainnya ialah Huwairits bin Nuqaid, `Abdullah bin Abi Sarh dan Muqais bin
Shababah. Namun, sebelum eksekusi,`Abdullah bin Abi Sarh masuk Islam. Dengan
demikian `Abdullah bin Abi Sarh selamat dari hukuman.
SARUNG RASULULLAH SAW
“‘Aisyah r.a. memperlihatkan kepada kami pakaian yang telah
kumal serta sarung yang kasar, seraya berkata :”Rasulullah saw. dicabut ruhnya
sewaktu memakai kedua pakaian ini”.
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’, dari Ismail, dari Ayub,
dari Humaid bin Hilal, dari Abi Burdah yang bersumber dari bapaknya).
“‘Utsman bin Affan r.a. memakai sarung yang tingginya
mencapai setengah betisnya. `Utsman berkata : “Demikianlah cara bersarung
sahabatku (yakni Nabi saw.)”.(Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr, dari
`Abdullah bin al Mubarak, dari *Musa bin `Ubaidah, dari Ayas bin Salamah bin al
Akwa’ yang bersumber dari bapaknya).
*Musa bin `Ubaidah, menurut Imam Ahmad periwayatannya tidak
syah.”Rasulullah saw. memegang otot betis kakiku dan betis kakinya, lalu
bersabda:”inilah tempat batas sarung. Jika kau tidak suka di sini, maka boleh
juga diturunkan lagi. Jika kau tidak suka juga, maka tidak ada hak lagi bagi
sarung menutup kedua mata kaki”.(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dari
Abul Ahwash, dari Abi Ishaq, dari Muslim bin Nadzir, yang bersumber dari
*Hudzaifah Ibnul Yaman r.a.)
*Hudzaifah Ibnul Yaman r.a., ia adalah sahabat Rasulullah
saw. Ia masuk Islam sebelum ghazwah Badar. Ia wafat tahun 36 H.
sumber :
https://abizakii.wordpress.com/as-%E2%80%93-syamail/pedang-rasulullah-saw-2/
Terima kasih telah membaca artikel Pedang Rasulullah SAW, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.