Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Recent Comments

Al Hikam 71 : Cara Mengetahui Posisi Kita di Sisi Allah



Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb    

“Jika kau ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikan di dalam bagian apa Allah menempatkan kamu”

Kalam hikmah yang disampaikan Ibn Athaillah ini seakan-akan menjadi tips dasar bagi kita untuk mengetahui kedudukan kita di sisi Allah. Sering kita bertanya, kira-kira kedudukan kita saat ini di sisi Allah bagaimana? Mulia atau sebaliknya? Maka caranya sungguh sangat mudah, perhatikan bagaimana Allah menempatkan posisimu saat ini.

Jika kondisimu saat ini sedang dalam keadaan taat dan semangat beribadah, itu berarti indikasi mulianya posisimu di sisi Allah. Sebaliknya, jika kondisimu saat ini sedang berada dalam gelimang dosa, itu juga indikasi buruknya posisimu di sisi-Nya.

Pernyataan ini sebenarnya bersumber dari Hadis Nabi berikut ini
Artinya, “Jika ingin mengetahui posisimu di sisi Allah, renungkanlah bagaimana engkau menempatkan Allah di dalam dirimu”

Jika kondisi dirimu saat ini selalu menyatu dengan Allah melalui ibadah- ibadah kepada-Nya, itu berarti Allah menempatkanmu dalam posisi yang mulia. Pertanyaan selanjutnya, apa indikasi yang bisa dijadikan patokan di dalam menilai posisi kita di sisi Allah?
Ada dua standar untuk mengukurnya. Pertama dilihat dari tingkah laku hati kita. Kedua, dilihat dari tingkah laku ibadah kita.

Pertama, tingkah laku hati ini menjadi indikasi kedudukan kita di sisi Allah.
Berupa cinta, takdzim, takut kepada-Nya. Semakin kita cinta, takdzim dan takut kepada Allah, itu berarti kedudukan kita di sisi-Nya semakin mulia. Kuatnya cinta kita kepada Allah itu adalah pengaruh dari kuatnya cinta Allah kepada kita, bukan sebaliknya. Artinya, kuatnya cinta Allah kepada hamba-Nya bukan pengaruh dari kuatnya cinta hamba itu kepada Allah. Sebab, sejak awal, Allah memang sudah sangat memuliakan dan mencintai hamba-hambanya, tanpa terkecuali.

Ini adalah ayat yang menjelaskan cintanya Allah kepada hamba-Nya. (QS: Al-Maidah: 54).
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”

Ini adalah ayat yang menjelaskan penghormatan Allah kepada hamba-Nya. (QS: Al-Isra’: 70)
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
Hanya saja, kecintaan dan penghormatan Allah kepada kita dinodai oleh perbuatan maksiat dan durhaka kita pada-Nya. Hal inilah yang menyebabkan, pernghormatan dan kecintaan Allah itu berubah menjadi adzab dan siksaan kepada kita. Tugas kita adalah menjaga kecintaan dan penghormatan Allah itu dengan beribadah yang tekun dan menjauhi larangan-Nya.

Kedua, indikasi kedudukan kita di sisi Allah bisa dilihat dari intensitas ibadah kita kepada-Nya.
Semakin kita giat beribadah itu semakin menjadi indikasi kuat bahwa kita di sisi Allah sangat mulia. Sebab jika Allah mencintai hamba-Nya, maka Dia akan selalu memberikan kekuatan untuk selalu beribadah kepada-Nya. Sebaliknya, jika Allah murka kepada hamba-Nya, maka Dia akan menjadikannya melakukan sesuatu yang kian menjauhkan dirinya dari Allah.

Meskipun yang perlu kita pahami, bahwa sejatinya setiap Muslim pasti memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah. Hanya saja kadarnya tidak sama. Ada tinggi, sedang dan rendah. Tergantung bagaimana ketaatan kita kepada-Nya. Harapan kita semua, semoga selalu diberi kekuatan oleh-Nya untuk selalu taat dan menjauhi larangannya. Sehingga menyebabkan kedudukan kita di sisi-Nya semakin mulia dan mendapat ridha dan surga-Nya. Amin.
   
Sumber :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
https://chirpstory.com/li/249009



Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 71 : Cara Mengetahui Posisi Kita di Sisi Allah, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.

Recent Posts :