Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb
“Dikaruniakan petunjuk kepada orang yang berjalan kepada Allah dengan nur tawajjuh dan bagi orang yang telah sampai bagi mereka ialah nur al-muwaajahah.”
Mereka yang pertama itu adalah untuk nur, sedangkan mereka
yang telah sampai adalah nur itu buat mereka, sebab mereka ini karena Allah,
bukan karena yang lain. Katakanlah: “Allah!” Kemudian biarkan mereka (orang
ramai) bermain-main dalam kesesatan.”
Hikmah yang ke-31 ini sejatinya masih berhubungan kuat
dengan kalam hikmah sebelumnya. Jadi, model hamba di dalam menuju kepada Allah
itu ada 2.
Pertama, hamba
yang sudah bisa sampai kepada Allah tanpa harus dibantu oleh dalil. Artinya,
hamba model pertama ini bisa sampai pada Allah tanpa harus dibantu oleh dalil
yang bisa membuatnya sampai kepada Allah. Ia mendapat anugerah dari Allah
dengan tanpa harus susah payah menuju kepada-Nya. Hamba model seperti ini
sungguh sangat beruntung.
Yang kedua adalah
model hamba yang bisa sampai kepada Allah melalui bantuan dalil atau
media-media yang bisa membuatnya yakin kepada Allah. Ia harus menjadikan dalil
yang ada sebagai bukti yang dapat menjadikannya sampai kepada Allah. Ia tak
bisa sampai sendiri.
Kedua model hamba ini, seperti yang disampaikan oleh kalam
hikmah sebelumnya, adalah sama-sama baik. Karena endingnya juga akan sampai
kepada Allah. Tugas keduanya adalah terus beribadah dan berbuat sesuai
kapasitas masing-masing. Tak perlu ada yang disesalkan.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang dimaksud dengan nur
tawajjuh yang ada dalam kalam hikmah tadi? Nur tawajjuh adalah nur yang bisa
mengantarkan orang yang belum sampai kepada Allah agar bisa cepat sampai
kepada-Nya. Nur tawajjud ini sangat dibutuhkan oleh hamba yang masih belum
sampai kepada Allah. Nur tawajjuh inilah yang dapat menolong mereka. Jadi, dalam proses suluk kepada Allah mereka
masih disibukkan untuk mendapatkan nur tawajjuh yang bisa mengantarkannya
sampai kepada Allah.
Pertanyaan kedua, apa yang dimaksud dengan nur al-muwajahat
yang ada dalam kalam hikmah tadi? Nur al-muwajahat adalah nur yang dihasilkan
oleh hamba yang sudah sampai kepada Allah. Jadi, nur al-muwajahat ini adalah
akibat dari status dia yang sudah sampai kepada Allah. Hamba model ini sudah tak
butuh lagi kepada nur. Bahkan sudah tidak butuh lagi kepada apapun selain
Allah. Dia sudah tenggelam dalam kenikmatan wusul kepada Allah. Jadi, orang
yang sudah wusul/sampai kepada Allah sudah tidak menghiraukan apapun selain
Allah. Dia tak mikir apa lagi, selain Allah.
Demikianlah intisari dari hikmah yang ke-31 ini. Semoga kita
bisa mengambil hikmah darinya. Amin ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum wr.wb
Referensi :
http://chirpstory.com/li/241221
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam - Nur Tawajjuh dan Nur Muwaajahah, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.