Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb
من اشرقت بدايته اشرقت نهايته
“Kisah akhir yang indah bergantung pada indahnya perjalanan awal.”
Rasanya tidak perlu menjelaskan panjang lebar maksud
terkandung dari hikmah 27 ini yang tak lain hanya penyempurna dari hikmah
sebelumnya. Namun yang perlu digarisbawahi adalah; usia, begitu pula amal,
dianggap husnul khotimah tergantung pada bagaimana seseorang memulai. Jika ia
mampu mengawali kehidupan dalam fase usia dengan amal-amal kebaikan, ada
jaminan di akhir cerita akan baik nantinya. Kemudian apakah yang dimaksud “awal
yang baik” sebagai penentu baiknya akhir perjalanan hidup seseorang ? Dimanakah
relevansinya?
“Awal yang baik” itu adalah tarbiyah (proses pendidikan) yang
ditempuh seorang salik dalam perjalanannya menuju hadariotillah. Yakani
pendidikan akidah yang dapat menutrisi akal dan penyucian hati dalam rangka
membentuk kesalehan amal dan kesalehan personal sekaligus. Jika seseorang mampu menapaki fase awal ini,
dan berhasil menginternalisasi dalam diri, maka tidak akan sulit baginya
menempuh langkah suluk.
Maka interaksi yang berlangsung dengan masyarakat di
lingkungannya yang didasarkan pada asas muraqabah (meneliti) kehadiran Allah.
Interaksi yang terbangun atas asas ini disebut dengan akhlakul karimah;
1. Mengikuti jalan Allah
2. Muraqabah dalam membangun hubungan sosial.
Jika seorang salik mampu menginternalisasi 2 hal yang
menjadi inti akhlakul karimah ini, maka terjamin baginya kehidupan dunia dan
akhirat. Kemudian Ibnu Athaillah melanjuntukan bahwa keberhasilan ini tidak
tertentu pada kehidupan personal, tapi juga bisa terjadi pada masyarakat Islam.
Masyarakat Islam tidak akan mencapai kegemilangan sehingga
ia mengawali proses kehidupan individualnya dengan tarbiyah akal dan jiwa.
Tarbiyah akal dan jiwa di sini adalah proses pendidikan yang dijalani oleh
setiap individu muslim sesuai manhaj rabbani dalam alQuran dan Hadis.
Lantas bagaimana dengan kehidupan bangsa Barat yang mampu
mencapai puncak kegemilangan, meski tanpa melalui manhaj rabbani yang dimaksud?
Sebelum dijawab, perlu dipertanyakan juga perihal
keberhasilan yang mereka capai sehingga harus dibenturkan dengan konsep dalam
Kajian Hikam? Sebab keberhasilan infrastruktur dan tata letak kota yang mapan
tidak dapat disejajarkan dengan kebobrokan moral dan krisis keteladanan yang
mewabah.
Maka kembali pada pemahaman awal, bahwa kesalehan personal
terbentuk dari baiknya pendidikan yang ditempuh. sebagaimana halnya kesalehan
sosial harus melalui tahap pendidikan danpenjernihan hati. Keistikamahan dalam
hal ini mengantar suksesi di akhir cerita.
Assalamualaikum wr.wb
Referensi :
http://chirpstory.com/li/240345
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 27 - Kisah Akhir Yang Indah Bergantung Pada Indahnya Perjalanan Awal, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.