Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb
ما استودع فى غيب السرائر ظهرفى شهادة الظواهر
“Apa yang tersembunyi dalam rahasia hati dan ghaib, akan nampak nyata membekas pada anggota lahir yang terlihat”
Kalam hikmah di atas berdasarkan sabda Nabi; “Ingatlah! bahwa di dalam jasad manusia
terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka yang lain ikut baik pula. Dan jika
ia jelek, maka anggota yang lain ikut jelek pula. segumpal daging tersebut
adalah hati”
Yang dimaksud dengan hati di atas adalah sebuah komponen
pada diri manusia yang dibuat untuk introspeksi diri dalam mengontrol perasaan,
insting dll.
Hadis di atas memberi pengertian bahwa hati menjadi komando
tunggal pada diri manusia dalam melakukan berbagai aktifitas dan kegiatan.
Serta sebagai pengawal terhadap putaran perasaan, sentiment, insting dan setiap
hal yang berkaitan dengan batin seseorang. Berati nampak jelas, bahwa setiap
ekspresi anggota tubuh, gerak-gerik lisan dan anggota yang lain merupakan
kontak langsung dari hati. So, jika batin seseorang sehat dan bersih dari
penyakit-penyakit hati, bahkan dinding hatinya dibangun dengan gedung ketakwaan
kepada Allah. Maka barang pasti, hal
yang terungkap melalui anggota lahir adalah konsistensi melaksanakan perintah
Allah yang terhiasi dengan akhlak terpuji.
Namun,jika batinnya memuat kepalsuan dan penuh dengan
penyakit hati, maka yang akan terlihat pada anggota lahir adalah sifat-sifat
tercela dan perbuatan hina. Pada bagian kedua ini, mayoritas seseorang berusaha
untuk menutupi dengan hijab kemunafikan. Sehingga kelakuan lahir tidak cocok
dengan esensi batin. Yang dengan langkah itu, rahasia kejelekannya tak terlihat
di kalangan masyarakat dan mereka menilai sebagai sosok yang bersih secara
lahir dan batin. Cuma perlu diingat,
upaya seperti ini biasanya tidak bertahan lama. Karena keutamaan lahiriah jika
tidak tersambung dengan akar batinnya lambat laun akan lenyap dan hilang tak
memiliki daya tarik sama sekali di kalangan msyarakat, akhirnya akan diketahui hakikat
sebenarnya.
Ketahuilah bahwa cinta adalah sebuah perasaan tersembunyi di
balik tirai hati hamba, Namun dapat terungkap dan terbaca melalui perilaku
lahir. Implikasi dari tingkah laku secara lahir, dapat dibaca untuk memakanai
isi hati yang terselubung di dalamnya. Sehingga jika kau mendapati seseorang
yang memproklamirkan diri bahwa ia cinta terhadap Allah dan Rasul-Nya. Maka
lihat dan telitilah perbuatannya! Apakah amal perbutan kesehariannya sesuai
dengan perintah Allah dan anjuran Rasulullah atau malah sebaliknya?
Jika ternyata ia tekun dan konsisten dengan
ketentuan-ketentuan hukum syara’, istiqamah dalam beribadah serta menjauhi
larangan- larangan agama sekuat tenaga. Berarti dapat dibuat bukti kuat bahwa
pengakuan cinta terhadap Allah dan Rasul-Nya benar dan sesuai dengan isi
hatinya.
Namun, jika ternyata ia berpaling dari jalan Allah, selalu
bermaksiat dan bertingkah bejat. Berarti pengakuannya bohong dan tidak dapat
diterima. Sangat tepat pepatah popular bahwa, “Cinta tanpa pengorbanan adalah
omong kosong”.
Maha besar Allah yang memiliki hikmah sangat indah. Dia
menjadikan hati mnusia siap untuk mencurahkan cinta sucinya kepada kekasih
agung, Allah SWT. Lantas Dia menciptakan kekuatan fisik dan insting/tabiat,
yang terpadu dalam satu potensi untuk memenuhi hak-hak cinta kepada-Nya. Maka
wajib bagi kita, agar selalu berusaha sekuat tenaga untuk dapat melangkah di
jalan-Nya, guna memenuhi hak-hak cinta kita kepada-Nya.
Dan di tengah-tengah perjalanan menuju hadiratNya, jika
ternyata terhadang oleh dinding yang melemahkan, maka kita harus kembali dan
mengadu pada-Nya. Kita harus datang ke hadirat-Nya, berbisik dangan penuh rasa
malu akan segala kekurangan dan keteledoran yang telah kita lalui.
Pahami lagi, pada hakikatnya perilaku dan gerak-gerik kita
menggambarkan pada isi hati. dan hati inilah yang menjadi komando anggota lain.
Jika hati kita senantiasa tenang dan tentram, maka ekspresi anggota lahir akan
terlihat tenang juga, wajah akan selalu terlihat berseri-seri. Ingat! Allah
telah mengarahkan kepada semua hambaNya untuk menjadikan hatinya sebagai wadah
untuk menampung cinta hanya untukNya.
Hendakanya kita selalu memperjuangkan eksisitensi hati dan
naluri kita sambil meminta bantuan kepada sang Pencipta untuk selalu berada di
jalanNya. Konsisten dan disiplin melaksanakan segala perintahNya dan menjahui
segenap laranganNya sepanjang masa. Segeralah kembali mengungsi di hadapanNya,
ketika ada kendala dan tantangan yang menghadang perjalanan kita. Dan apabila
perasaan kita dikalahkn oleh keinginan hawa nafsu, mka bersegeralah mengetuk
pintu taubat dengan penuh penyesalan di hadapanNya.
Pada era ini, mayoritas kalangan meremehkan terhadap
ketentuan- ketentuan dan garis-garis hukum dalam ajaran agama. Mereka beralasan
bahwa yang menjadi tolak ukur utama adalah hati yang selamat dari
penyakit-penyakit batin serta interaksi baik dengan sesama. Masalah kelakuan
lahir, tidak bisa dibuat barometer akan beruntung dan tidakanya seseorang.
Pernyataan seperti ini sangat tidak tepat. Karena jika seseorang sudah mapan
batinnya, maka sebagai implikasi akan terlihat kelakuan baik pada anggota
lahirnya, sebagaimana maklum.
Maka tidak ada alasan untuk tidak berperilaku baik sesuai
dengan rel-rel syariat. Hati yang suci dan bersih dari penyakit-penyakit batin,
akan menjadi wadah untuk cinta kepada Allah SWT serta akan mencerminkan baik
secara lahir. Jika ada seseorang yang lalai melakukan kewajiban- kewajiban dan
menganggap remeh terhadap perintah- perintah Allah serta berani melakukan
larangan-laranganNya, maka menjadi bukti kuat, bahwa hatinya kosong sudah dari
cinta dan ta’dzim kepada Allah. Bahkan telah dipenuhi dengan cinta dunia,
harta, pangkat dst.
Hati yang sibuk dengan urusan duniawi seperti di atas,
berarti sudah menjadi tawanan hawa nafsunya. Tak ada ruang kosong untuk cinta
kepada Allah. Hati semacam ini sudah dialihfungsikan dari tujuan awal
diciptakannya, dan ia sudah berkhianat terhadap sang Penciptanya.
Ingat!Hati yang dipenuhi dengan hal selain Allah
(Aghyar),tidak mungkin menyisipkan cinta kepada Allah. Ia hanya menciptakan 1
hati pada jasad manusia.
Dia berfirman: “Allah
tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya” (QS.
Al-Ahzab.33.04).
Oleh karena itu, marilah kita pupuk hati kita dengan iman
dan takwa yang kuat kepada sang Pencipta. Sehingga lahir dan batin kita searah.
Jalan yang penuh dengan rahmat, maghfirah dan hidayah-Nya. Dengan harapan
menjadi hamba yang cinta dan dicintai oleh-Nya. Amin
Wassalamualaikum wr.wb
Referensi :
http://chirpstory.com/li/240604
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 28 - Apa Yang Tersembunyi Dalam Rahasia Hati Dan Ghaib, Akan Nampak Nyata Membekas Pada Anggota Lahir Yang Terlihat, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.