Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Recent Comments

Al Hikam 51 : Lupakan Amal Baikmu, Pasrahkan Kepada-Nya

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb    


"Tiada amal kebaikan yang lebih diharapkan untuk diterima oleh Allah melebihi amal yang keberadaannya sudah terlupa olehmu dan di dalam pandanganmu amal tersebut terlihat remeh atau kecil."

Baiklah, mari ikuti, Hikmah ini akan mengajari kita tentang amal apa saja yang berpotensi diterima/tidak diterima oleh Allah.

Pertama-tama perlu kita ketahui bahwa sebagai manusia biasa kita tidak memiliki kekuatan apa-apa tuk slalu berbuat baik / meninggalkan maksiat. Secara umum kalam hikmah ini menginformasikan bahwa amal baik yang berpotensi diterima oleh Allah adalah yang remeh dan sudah tak dihiraukan lagi.

Ketika kita berada dalam kondisi berbuat kebaikan / sedang meninggalkan kemaksiatan maka itu semata-mata pertolongan dan taufiq dri Allah. Karena kita tak memiliki kekuatan apa-apa, ketika Allah mentakdir kita dengan kebaikan maka sikap bijak yang mesti kita lakukan adalah bersyukur.

Sebaliknya, jika Allah tidak memberi pertolongan dan taufiqnya kepada kita, maka langkah kita akan dikuasai oleh nafsu dan kepentingan duniawi. Maka dari itu, tidak heran apabila Rasul selalu menganjurkan kita tuk senantiasa berucap Laa hawlawalaa quwwata illaa billaah. Arti dzikir yang diajarkan Rasul tersebut semakin menegaskan bahwa dalam berbuat taat/meninggalkan maksiat semuanya karena pertolongan Allah.

Allah mencipta manusia dalam kondisi lemah, tak berdaya dan tak memiliki kekuatan apa-apa. Termasuk dalam menolak ajakan syaitan untuk berbuat dosa, dampak dari diciptakannya nafsu dan godaan syaitan terhadap kita adalah amal perbuatan baik kita sulit untuk benar-benar murni karena Allah.

Kadang ketika berbuat baik/beribadah kita sudah menganggapnya sempurna tanpa cela, tidak taunya syaitan menyelinap di dalam amal tersebut. Ketika sejatinya amal baik tersebut masih bercampur dengan nafsu/kepentingan duniawi belaka maka tentu sulit untuk diterima oleh Allah.

Ketika kita mengetahui realitas ini, di saat selesai berbuat baik mestinya kita harap-harap cemas dan waspada akan ketidakmurnian amal baik itu. Di saat beribadah misalnya, kita tak bangga diri amal tersebut dihasilkan karena kekuatan kita. Sejatinya semua itu dari Allah semata.

Karena itu Rasulullah mengajarkan kita do'a tuk senantiasa diberi kekuatan berbuat baik yang a rtinya, "Ya Allah, tolonglah hamba agar senantiasa berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu"

Hamba-hamba Allah yang shaleh, ketika beribadah ia tidak terlalu memperdulikan apakah amal itu diterima/tidak. Mereka tidak sibuk ngurusi itu. Justru, di saat berbuat baik atau beribadah mereka sibuk bersyukur karena Allah telah memberinya kesempatan berbuat kebaikan.

Mereka tidak begitu menghiraukan apakah amalnya diterima/tidak, karena bukan tak mungkin amal baiknya masih bercampur dengan nafsu/godaan syaitan. Di sinilah momentum kalam hikmah ini, semakin amal baik itu tidak dihiraukan, maka sejatinya potensi untuk diterima oleh-Nya makin terbuka.

Sebaliknya, di saat selesai berbuat baik kita masih disibukkan dengan amal tersebut, potensi untuk tidak diterima semakin terbuka. Para ulama shaleh telah mencontohkan hal ini, di saat mereka beribadah, mereka tak mengandalkan ibadahnya karena yakin diterima oleh Allah. Mereka justru khawatir amal ibadah tersebut tak diterima oleh-Nya, karena khawatir bercampur nafsu seperti bangga diri, riya, dll.

Para shahabat Nabi juga telah mencontohkan hal ini. Bahkan meski mereka ada yang dijamin masuk surga, seperti Khalifah Umar bin Khattab. Beliau ketika berjumpa dengan anak kecil, mencium tangannya dan memohon agar didoakan. "Doakan saya, karena kamu masih belum berdosa," ucapnya.

Sikap Umar tersebut patut menjadi teladan bagi kita agar tidak pernah mengandalkan amal baik apapun. Cukuplah kita senantiasa meminta agar diberi kekuatan untuk berbuat baik dan beribadah untuk-Nya. Setelah itu bersyukur dan tawakkal kepada-Nya.
   
Referensi :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
http://chirpstory.com/li/243920
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 51 : Lupakan Amal Baikmu, Pasrahkan Kepada-Nya, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.

Recent Posts :