Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb
“Cahaya (Ilahi) itu tak ubahnya sarana yang akan membantu hati (agar bisa mengenal Allah)”
Hikmah ini menjabarkan secara lengkap definisi “Warid” dari Hikam 52 sebelumnya. Secara singkat, pada pembahasan sebelumnya “Warid” disebut sebagai intuisi Ilahi,
atau pengetahuan yang diberikan Allah secara langsung pada hamba-hamba-Nya.
Warid itu langsung menyatu, tanpa harus susah payah belajar,
tanpa ada pelantara dari apapun dan siapapun juga. Warid adalah murni anugerah dan
pemberian Allah yang langka dan sangat istimewa hanya untuk para kekasih-Nya
(waliyullah). Mari kembali ke pembahasan awal: bahwa yang membantu Anda wushul
kepada Allah adalah cahaya Ilahi. Maksudnya begini, fitrah hati sebenarnya
memang dikondisikan untuk cinta dan senang kepada Allah. Bukan yang lain.
Fungsi murni hati diciptakan adalah agar ia mengagungkan
Allah, merasa takut dan tunduk hanya kepada-Nya. Tapi kemudian, Anda misalnya,
sebagai si pemilik hati sering melakukan menyimpangan. Anda lalu lebih senang
pada hal-hal duniawi.
Kecenderungan Anda pada kenikmatan- kenikmatan dunia kadang
begitu menggebu-gebu, tentunya dengan dukungan penuh nafsu. Hingga akhirnya
hasrat nafsu mengalahkan fitrah hati Anda. Pandangan lurus menuju Allah, lalu
dibelokkan oleh penyakit nafsu.
Dalam Al-Quran, Allah menyebut macam-macam penyakit dunia yang
akan menyerang manusia secara lengkap.
“Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” [QS 3:14]
Dengan kuasa Allah, kelangsungan hidup Anda terus-menerus
sedemikian rupa, hingga waktu yang ditentukan Allah. Anda menyangka hidup ini
amat tentram dan aman-aman saja, padahal kenyataannya tak begitu. Meski Anda
hidup berlimpahan, tapi hakikatnya Anda tertawan nafsu sendiri. Hidup sebagai
tawanan tentu saja tak seenak hidup bebas tanpa intervensi.
Hal ini mengindikasikan Anda tak tahu fitrah hati. Anda
tidak paham fungsi diciptakannya hati, sebagaimana penjelasan sebelumnya. Maka
solusinya adalah pahamilah dahulu hati Anda, kemudian berbuatlah menurut kata
hati, sebab kata-kata hati pasti benar.
Pertanyaannya, mungkinkah semua kata hati itu benar? Bukankah
isi hati manusia itu berbeda-beda; kadang jahat, kadang baik? Jawabannya, tipe
hati macam ini bukanlah hati sembarangan. Hati tipe ini adalah yang bening,
murni dan tak terkontaminasi apapun.
Setiap manusia pasti punya hati tipe ini. Seburuk/jahat
apapun tingkah lahiriah Anda, pasti Anda punya hati nurani. Hati nurani inilah yang
nantinya akan menuntun jalan Anda lurus ke hadhirat Allah. Maka, jangan
remehkan suara hati Anda. Jika Anda masih menyangkal kebenaran ini, atau Anda
merasa tidak siap dengan kenyataan ini, bagaimana solusinya?
Nah, disinilah peran signifikan “Warid” dari Allah sangat
membantu. Seperti penjelasan tema diawal pembuka tadi:
“Cahaya (Ilahi) itu
tak ubahnya sarana yang akan membantu hati Anda (agar bisa mengenal Allah lebih
dekat)”
Warid itu cahaya Ilahi atau intuisi Ilahi. Peran utama warid
adalah sebagai pengikat hati. Agar hati Anda hanya tertaut kepada Allah. Meski
hati Anda buruk, namun berkat bantuan warid dari Allah, insyaallah ia akan
balik lagi ke fitrahnya semula.
Fitrah diciptakannya hati adalah untuk cinta Allah.
Fitrahnya hati itu hanya takut dan tunduk kepada Allah saja. Bukan yang lain. Intinya,
fungsi warid disini tak ubahnya sistem security bagi hati Anda. Warid-lah yang
akan menuntun Anda menuju Allah.
Bukan hanya menjaga koneksi hati agar selalu terikat pada
Allah, tapi juga melepaskan hati dari intervensi- intervensi buruk yang
berbahaya. Bila sekarang tubuh Anda sedang berlaku buruk atau menyimpang, maka
warid yang akan meluruskannya kemudian.
Bila warid telah menyatu dengan hati nurani Anda, maka
sangat mungkin setiap kata / suara yang muncul dari hati Anda selalu benar. Hati yang telah diresapi warid dari Allah,
pastinya ia adalah hati yang istimewa. Hati tipe ini adalah hati yang telah
dipilih Allah.
Inilah maksud kerja hati itu bisa mempengaruhi sikap tubuh.
Hati murni yang hanya mengharap ridha Allah semata.
Referensi :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
http://chirpstory.com/li/244127
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 53 : Penuhi Hati dengan Cahaya Ilahi, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.