Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb
“Nur itu berfungsi untuk menyingkap (segala unsur dari luar), sedang akal bertugas sebagai penentu keputusan,”
”adapun hati bertindak layaknya pelaksana tugas: menerima atau menolak (unsur-unsur dari luar tadi)”
Hikmah ini menjelaskan potensi-potensi diri. Bahwa Allah
menganugerahkan tiga potensi penting pada setiap diri manusia: yaitu berupa
NUR, BASHIRAH dan QALB. Penjelasannya berikut ini..
Nur artinya
pengetahuan akal,
Bashirah artinya
kecerdasan emosional,
Qalb adalah hati
nurani.
Ketiga-tiganya terintegrasi sangat rapi. Antara yang satu dengan
lainnya punya ikatan kuat dan telah sinkron dalam diri setiap manusia. Satu
potensi menjadi penyempurna yang lain.
Mari perjelas satu-persatu sisi istimewa tiga potensi diri
manusia tadi.
Bila suatu saat Anda mendapati hal menarik tentang agama
atau hakikat ketuhanan, maka akal Anda pasti akan langsung tanggap. Biasanya
akal akan melakukan investigasi, apakah unsur yang menarik itu kenyataannya
benar demikian atau tidak? Baik ataukah buruk? Akal yang sehat dan tak
terkontaminasi oleh apapun, pasti bisa menguak rahasia dibalik unsur dari luar
itu. Kinerja akal memang demikian. Identitas unsur dari luar tadi nantinya akan
diuji oleh akal. Tentunya melaui proses yang ketat dan terdata secara lengkap
validitasnya.
Proses tersebut kemudian dilanjutkan oleh kerja bashirah /
kecerdasan emosional. Bashirah berfungsi sebagai penentu keputusan. Kecerdasan
emosional Anda biasanya bekerja untuk mengatur dan mengakomodasi segala unsur
dari luar menjadi dua bagian yang berbeda, yaitu antara yang baik dengan yang
buruk, benar dan salah, haq dan batil dst. Kinerja emosional diri adalah
memilah dan memilih unsur-unsur dari luar tadi menjadi baris- baris yang rapi,
tersusun sesuai kriteria masing- masing unsur. Yang baik diletakkan pada satu
sisi. Yang buruk juga demikian. Masing- masing unsur dari luar ditempatkan
dalam satu kombinasi khusus, seperti mesin pemilah produk- produk yang layak
pakai dan yang tidak.
Potensi berikutnya adalah Qalb / hati nurani. Nah, fungsi
hati adalah mengeksekusi: mau menerima ataukah menolak unsur dari luar tadi. Hati
yang telah menyatu dengan warid dari Allah pasti akan menolak segala hal buruk yang
tak baik. Sila dicek Hikam 54 sebelumnya..
“Nur itu berfungsi menyingkap (unsur-unsur luar), sedang
akal bertugas sebagai penentu keputusan"
"adapun hati bertindak layaknya pelaksana tugas: mau
menerima atau menolak (unsur-unsur dari luar tadi)". Tiga potensi ini
harus Anda sadari.
Allah menganjurkan hambanya agar berusaha sekuat tenaga,
menguatkan diri agar jadi pribadi yang memancarkan sinar positif.
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya. [QS 91:7-8]
Bahkan sejak masa kelahiran, Allah sudah meletakkan tiga
potensi tadi kedalam diri setiap manusia.
Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;
ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. [QS 76:2-3]
Mungkin sangat menarik bila kita bahas kecenderungan manusia
yang isi hatinya berbeda-beda versi al-Quran.
Bahwa cara Allah berinteraksi dengan hamba-hambanya biasanya
memakai bahasa cahaya. Saat Allah hendak memberi hidayah pada hambanya,
Allah (Pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah
lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam
kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang
dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya),
yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [QS 24:35]
Ketika Allah melapangkan hamba-hamba tercinta-Nya dengan
agama Islam, Allah melimpahkan nur kedalam hati hamba-hamba-Nya.
Maka apakah
orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia
mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat
Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [QS 39:22]
Kecenderungan manusia pada hal-hal negatif berupa nafsu dan
syahwat juga disebut secara jelas oleh Allah
Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [QS 3:14]
Orang-oang yang lupa berdzikir pada Allah juga disebut
penyimpangan hati nurani, sebab seakan menganggap remeh Allah.
Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. [QS 18:28]
Atau juga orang- orang yang tak mau mengingat Allah
(dzikrullah) termasuk penyelewengan pula.
Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku
dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah
berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". [QS
20:124-126]
Betapa teliti Allah mengurai isi hati hamba-Nya dalam Al-Quran.
Maka jangan sia-siakan anugerah tiga potensi istimewa tadi. Bila potensi akal,
kecerdasan intelektual dan hati nurani tersebut di olah secara baik dan benar,
insyaallah cahaya positif diri Anda muncul.
Satu catatan lagi, jangan pernah melalaikan apalagi
meremehkan rutinitas bacaan wirid. Sebab hal itu bisa buat hati Anda mati
mengeras. Manfaat positif wirid juga bisa buat hati melunak. Bikin hati tenang dan
hidup tentram.
Referensi :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
http://chirpstory.com/li/244451
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 55 : Nur Itu Berfungsi Untuk Menyingkap, Sedang Akal Bertugas Sebagai Penentu Keputusan, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.