Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Recent Comments

Al Hikam 55 : Nur Itu Berfungsi Untuk Menyingkap, Sedang Akal Bertugas Sebagai Penentu Keputusan

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb  

“Nur itu berfungsi untuk menyingkap (segala unsur dari luar), sedang akal bertugas sebagai penentu keputusan,”

”adapun hati bertindak layaknya pelaksana tugas: menerima atau menolak (unsur-unsur dari luar tadi)”

Hikmah ini menjelaskan potensi-potensi diri. Bahwa Allah menganugerahkan tiga potensi penting pada setiap diri manusia: yaitu berupa NUR, BASHIRAH dan QALB. Penjelasannya berikut ini..

Nur artinya pengetahuan akal,
Bashirah artinya kecerdasan emosional,
Qalb adalah hati nurani. 

Ketiga-tiganya terintegrasi sangat rapi. Antara yang satu dengan lainnya punya ikatan kuat dan telah sinkron dalam diri setiap manusia. Satu potensi menjadi penyempurna yang lain.
Mari perjelas satu-persatu sisi istimewa tiga potensi diri manusia tadi.
Bila suatu saat Anda mendapati hal menarik tentang agama atau hakikat ketuhanan, maka akal Anda pasti akan langsung tanggap. Biasanya akal akan melakukan investigasi, apakah unsur yang menarik itu kenyataannya benar demikian atau tidak? Baik ataukah buruk? Akal yang sehat dan tak terkontaminasi oleh apapun, pasti bisa menguak rahasia dibalik unsur dari luar itu. Kinerja akal memang demikian. Identitas unsur dari luar tadi nantinya akan diuji oleh akal. Tentunya melaui proses yang ketat dan terdata secara lengkap validitasnya.

Proses tersebut kemudian dilanjutkan oleh kerja bashirah / kecerdasan emosional. Bashirah berfungsi sebagai penentu keputusan. Kecerdasan emosional Anda biasanya bekerja untuk mengatur dan mengakomodasi segala unsur dari luar menjadi dua bagian yang berbeda, yaitu antara yang baik dengan yang buruk, benar dan salah, haq dan batil dst. Kinerja emosional diri adalah memilah dan memilih unsur-unsur dari luar tadi menjadi baris- baris yang rapi, tersusun sesuai kriteria masing- masing unsur. Yang baik diletakkan pada satu sisi. Yang buruk juga demikian. Masing- masing unsur dari luar ditempatkan dalam satu kombinasi khusus, seperti mesin pemilah produk- produk yang layak pakai dan yang tidak.

Potensi berikutnya adalah Qalb / hati nurani. Nah, fungsi hati adalah mengeksekusi: mau menerima ataukah menolak unsur dari luar tadi. Hati yang telah menyatu dengan warid dari Allah pasti akan menolak segala hal buruk yang tak baik. Sila dicek Hikam 54 sebelumnya..

“Nur itu berfungsi menyingkap (unsur-unsur luar), sedang akal bertugas sebagai penentu keputusan"
"adapun hati bertindak layaknya pelaksana tugas: mau menerima atau menolak (unsur-unsur dari luar tadi)". Tiga potensi ini harus Anda sadari.

Allah menganjurkan hambanya agar berusaha sekuat tenaga, menguatkan diri agar jadi pribadi yang memancarkan sinar positif.
 dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),   maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. [QS 91:7-8]

Bahkan sejak masa kelahiran, Allah sudah meletakkan tiga potensi tadi kedalam diri setiap manusia.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. [QS 76:2-3]

Mungkin sangat menarik bila kita bahas kecenderungan manusia yang isi hatinya berbeda-beda versi al-Quran.

Bahwa cara Allah berinteraksi dengan hamba-hambanya biasanya memakai bahasa cahaya. Saat Allah hendak memberi hidayah pada hambanya,
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [QS 24:35]

Ketika Allah melapangkan hamba-hamba tercinta-Nya dengan agama Islam, Allah melimpahkan nur kedalam hati hamba-hamba-Nya.
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [QS 39:22]

Kecenderungan manusia pada hal-hal negatif berupa nafsu dan syahwat juga disebut secara jelas oleh Allah
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [QS 3:14]

Orang-oang yang lupa berdzikir pada Allah juga disebut penyimpangan hati nurani, sebab seakan menganggap remeh Allah.
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. [QS 18:28]

Atau juga orang- orang yang tak mau mengingat Allah (dzikrullah) termasuk penyelewengan pula.
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". [QS 20:124-126]

Betapa teliti Allah mengurai isi hati hamba-Nya dalam Al-Quran. Maka jangan sia-siakan anugerah tiga potensi istimewa tadi. Bila potensi akal, kecerdasan intelektual dan hati nurani tersebut di olah secara baik dan benar, insyaallah cahaya positif diri Anda muncul.

Satu catatan lagi, jangan pernah melalaikan apalagi meremehkan rutinitas bacaan wirid. Sebab hal itu bisa buat hati Anda mati mengeras. Manfaat positif wirid juga bisa buat hati melunak. Bikin hati tenang dan hidup tentram.

Referensi :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
http://chirpstory.com/li/244451
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 55 : Nur Itu Berfungsi Untuk Menyingkap, Sedang Akal Bertugas Sebagai Penentu Keputusan, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.

Recent Posts :