Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Recent Comments

Al Hikam 66 : Muslim Terbagi Dalam Dua Kelompok Besar

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb

“(Ternyata ada) sekelompok orang yang sengaja ditakdirkan Allah untuk jadi pengabdi setia-Nya”.

“Ada juga kelompok yang khusus Allah jadikan sebagai pecinta setia-Nya.”

“Kepada masing-masing kelompok, Kami berikan kemurahan Tuhanmu, dan kemurahan Tuhanmu (sekali-kali) tak dapat dihalang-halangi siapapun” (QS al-Isra [17]: 20)

Kali ini bahasannya adalah tentang kelompok umat Islam. Bahwa mayoritas Muslim, kata al-Buthi, terbagi dalam dua kelompok besar. Dua kelompok inilah yang akan jadi penentu kemajuan Islam di semua pelosok penjuru dunia, di negara Islam maupun yang non-Islam.

Lalu siapakah dua kelompok penentu yang dimaksud? Jawabannya, sebagaimana penjelasan tema dimuka tadi.
Pertama, adalah kelompok yang ditakdirkan untuk jadi pengabdi setia Allah. Allah menyebut mereka dalam QS 47:7
"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

Mengabdi pada Allah bisa diartikan mengabdi untuk kemajuan dan kemaslahatan agama Islam. Mereka adalah orang-orang yang gigih menegakkan Syariat. Mereka juga bersemangat membangun pendidikan Islam, mencerdaskan generasi muda. Berjuang bagi tegaknya amar makruf nahi munkar, dan lain-lain.

Nah, status kelompok ini adalah mayoritas Muslim yang ada di dunia ini. Di Indonesia, mereka ini seperti ormas FPI, HTI, NU dan lain-lain.

Kedua, adalah mereka yang ditakdirkan untuk jadi pecinta sejati Allah. Aktivitas utama mereka adalah ibadah khusyuk pada Allah semata. Saking cintanya pada Allah, sebagian mereka bahkan ada yang sampai lupa kehidupan dunia, lupa keluarga, apalagi masyarakat sekitarnya.

Mereka hanya sibuk dzikir dan tadabbur bukti-bukti kekuasaan Allah, dan lain-lain. Nah, kelompok kedua ini jumlahnya minoritas dan hanya segelintir saja. Para pecinta sejati Allah ini diabadikan dalam QS 2:165
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."

Atau Hadis Nabi berikut: “Tidaklah sempurna iman seorang, hingga ia mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi siapapun” (HR Imam Ahmad).

Mereka itu adalah para Waliyullah pilihan. Contoh mereka di Indonesia seperti para ulama, pengasuh pesantren dan pendidik agama di desa-desa.

Dua kelompok itu juga punya tugas masing-masing yang sama-sama mulia bagi Allah. Lalu pertanyaannya, kenapa Allah menakdirkan umat Muslim jadi dua kelompok kayak demikian? Apakah hikmah dibalik itu semua? Nah, disini kekuasaan Allah terbukti. Allah sengaja menakdir kehidupan sedemikian rupa, agar kondisi umat Islam tetap seimbang.

Sebagian bertindak sebagai penjaga keamanan dan keutuhan umat Islam, dengan menegakkan syariat Islam dan ber-amar makruf nahi munkar. Sedang sebagian lain bertugas mengisi iman hati umat yang haus akan nikmat Islam, serta tak henti-henti menuntun umat kejalan yang benar.

Coba bayangkan, andainya tokoh-tokoh / orang-orang penting negeri ini jadi penegak amar makruf nahi munkar semua? Apa jadinya kondisi negeri ini? Atau umpama tokoh panutan / orang-orang penting negeri ini jadi sufi dan pendiam semua, yang hanya sibuk dengan berdzikir dan ibadah saja? Kalo semua berubah drastis kayak gitu, lalu siapa yang akan menjaga stabilitas negeri ini? Siapa pula yang akan menjaga keamanan umat Islam?

Maka, kita sangat beruntung punya Front Pembela Islam (FPI) di negeri ini, yang banyak berjasa menjaga ketentraman ibadah kaum Muslim. Kita juga beruntung punya panutan Kiai dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yang berjasa menyadarkan generasi muda pada ajaran-ajaran agamanya. 

Meski penganut Islam negeri ini adalah mayoritas, tapi itu tak akan menjamin kita bisa hidup tentram di negeri Indonesia tercinta ini. Sebab, musuh penghancur umat Islam kadang malah tumbuh dari tubuh umat Islam sendiri. Di Indonesia hal macam ini malah lebih parah lagi. Muncul yang namanya aliran Syiah, Ahmadiyah, Islam Liberal, dan lain-lain. Mereka itu seperti duri tajam yang menancap kuat dalam daging. Bahaya!

Pesan seorang ulama muda: “Selama setan masih ada dan berkeliaran, maka tugas kita sebagai penegak kebenaran harus tetap eksis berjuang,” Tak perlu ada kebencian ataupun negative thingking, tak boleh ada rasa curiga apalagi permusuhan antar sesama Muslim.

Coba renungkan seksama ayat QS 49:12 berikut
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Maka kita juga harus ikut berkecimpung duduk bersama dua kelompok tadi. Atau paling tidak, kita jangan ganggu aktivitas mereka masing-masing. Semua problem dan kejadian yang terjadi diseluruh belahan bumi, semua murni adalah takdir Allah. Kita juga harus jaga kelangsungan hal itu. Sebab semua kejadian pasti ada hikmah ilahi yang menyertainya.

Sumber :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
http://chirpstory.com/li/247928
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 66 : Muslim Terbagi Dalam Dua Kelompok Besar, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.

Recent Posts :