Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Recent Comments

Al Hikam 65 : Wiridlah, Setelah Itu Serahkan Kepada Allah

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb   

 “Saat engkau menyaksikan seorang istikamah baca wirid, tapi (kelihatannya) ia jarang dapat karunia Allah, maka janganlah engkau mencela yang sedang dialaminya itu. Sebab engkau tak pernah menyaksikan secara langsung hakikat hidup mereka" 

 “kehidupan orang-orang yang sudah mengenal dan cinta pada Allah. Andaikan tak di picu wirid, niscaya limpahan karunia Allah juga tak pernah ada”

Definisi kata “wirid” adalah bacaan-bacaan sunnah dari Rasulullah, tapi punya kualitas pahala tinggi. Seperti bacaan al-Quran, Istighfar, tahlil, tasbih, shalawat dan lain-lain. Bisa dikerjakan secara berskala dan terjadwal atau sesuai kemampuan.

Nah, pembahasan kali ini fokus hikmah Ibnu Athaillah dimuka tadi lebih mengarah pada aspek efektivitas dan efek yang ditimbulkan wirid. “Hei, tunggu dulu! Apakah wirid itu nggak bid’ah? Apa ada landasan legal syariat-nya?”, mungkin saja ada orang tanya kaya begitu ke Anda.

Jawablah, kata al-Buthi, memang benar kata “wirid” tak pernah ada dalam ayat-ayat al-Quran dan Hadis Nabawi. Pernyataan macam itu memang betul. Namun bukti dalil-dalil yang menjurus pada anjuran-anjuran agar semua Muslim istikamah baca wirid, ternyata bertebaran dan banyak sekali!

Coba perhatikan ayat anjuran tuk memperbanyak baca al-Quran berikut ini,
( 1 )   Hai orang yang berselimut (Muhammad),
( 2 )   bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
( 3 )   (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
( 4 )   atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. [QS 73:1-4]

Ayat ini, meski ditanzil khusus untuk baginda Rasul, tapi anjuran dan balasan pahala membacanya, sunnah buat semua Muslim. Ini ada lagi ayat motivasi agar memperbanyak bacaan dzikir pada waktu-waktu tertentu,
( 39 )   Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).
( 40 )   Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang. [QS 50:39-40]

Ada lagi dalil yang lebih jelas tentang anjuran wirid harian,
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, [QS 20:130]

Atau ayat anjuran Shalat Tahajjud plus baca istighfar di malam hari
( 17 )   Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
( 18 )   Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. [QS 51:17-18]

Istilah wirid dan istighfar, toh sama saja. Tahlil sama wirid, juga satu. Gak perlu ngotot, apalagi anarkhis. Sangat tak penting! Maka mulai sekarang jangan mencela orang-orang yang suka baca wirid ya.

Sebab, tak semua hal baik itu harus diukur dari lahiriahnya saja. Apalagi jika hal itu dikaitkan dengan hubungan Allah dan hamba-Nya. Kadang Allah malah sengaja menyembunyikan hamba pilihan-Nya dari pengawasan mata manusia, agar ibadahnya dengan Allah tak terganggu.

Kesimpulan sementara, berarti tanda minimal hamba yang dekat dengan Allah adalah mereka yang istikamah dan suka baca wirid setiap saat. Sebab tanpa hidayah dan kasih sayang Allah, hamba itu mungkin tak akan mau mendekat pada Allah dengan cara banyak baca wirid.
Maka sekarang Anda tahu lebih banyak keistimewaan baca wirid kan. Bahwa wirid itu punya efek positif jika diamalkan secara kontinu. Pembahasan ini sebenarnya udah dikaji tuntas dalam kultwit Hikam 54 yang lalu.

Tapi ingat, ada satu hal yang bisa buat Anda salah jalan: jangan sampe niatan baca wirid Anda dimotivasi hal lain selain Allah. Fokuskanlah niatan Anda hanya untuk ibadah kepada Allah semata, bukan yang lain. Sebab sekarang ini banyak orang yang ibadahnya keliru.

Beribadah atau baca kadang malah diniati agar cepat dapat jodoh, cepet sukses bisnisnya. Atau malah ingin cepat kaya. Kualitas Ibadah juga jangan dinilai dari yang Anda lihat. Allah hanya melihat kebaikan ibadah hamba-Nya dari batin hati hambanya. Ibadah dan wirid yang disukai Allah adalah yang istikamah, meski sedikit. Mungkin saja dari yang sedikit tapi ikhlas itu hatinya akan terbuka.

Maka intinya, Ibnu Athaillah sebenarnya tidak sedang memberi peluang bagi kita untuk mudah buruk sangka pada seseorang. Bagaimanapun positive thinking harus selalu diupayakan pencegahannya sedini mungkin. Agar ia tak merusak pikiran Anda kemudian. Selama tidak ada alasan yang bisa dinalar secara menurut syariat, kenapa mesti Anda punya negative thinking?

Orang bijak mengatakan: "Siapapun yang kau temui, maka curigailah ia, jangan-jangan ia Nabi Khidir!", sehingga tak ada cela utk buruk sangka! Berusahalah untuk tidak menuruti hawa nafsu, meneliti keburukan orang lain, atau berburuk sangka; apalagi kalo sampai ngerasani orang.

Padahal terkadang orang-orang yang dekat dengan Allah, begitu pandai menyembunyikan kebaikan dirinya, hingga tampak samar di mata orang-orang. Maka ketahuliah bahwa orang-orang yang telah dekat pada Allah itu akan terjaga dari hal-hal negatif. Ia takut status dirinya dengan Allah terputus. Hatinya selalu disinari cahaya ilahi. Moga saja kita termasuk diantara hamba-hamba Allah yang ditakdirkan demikian.


Sumber :





Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 65 : Wiridlah, Setelah Itu Serahkan Kepada Allah, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.

Recent Posts :