Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum wr. wb
"Hal terbaik yang mesti engkau pinta kepada Allah, adalah hal yang menjadi permintaan-Nya kepadamu".
Dalam banyak resensi kita pahami,
bahwa setiap yang Allah tuntut terhadap hambanya melalui tatanan syariat yang
ada, hanya bermuara pada realisasi kebaikan, keuntungan dan kesejahteraan
hamba-Nya di Dunia dan Akhirat.
Semua taklif Allah, baik berupa
perintah atau larangan kepada hamba, pasti mengandung maslahat yang kembali
kepada mereka. Dan maslahat itu, ada yang kembali pada personal dan ada yang
kembali pada skala sosial. Sesuai dengan statement Imam Izzuddin bin Abd. Salam
dalam salah satu karya monumentalnya " Qawaid al-Ahkam fi Mashalih al-Anam",
yaitu:
"Semua syariat Allah
memiliki maslahah, kadang sebagai penangkal mafsadah/kerusakan dan kadang sebagai
penarik maslahah/kebaikan."
Coba kita renungkan setiap kali
mendapati panggilan Allah..! Pasti memuat kebaikan yang harus dilakukan/kejelekan
yang harus dihindari. Cukup sebagai bukti atas hal itu, adalah firman Allah
dalam Qs. 8.24;
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu,
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan
sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.”
Kita sadar, bahwa ilmu dan
pengetahuan kita tidak bisa menjangkau hal ghaib yang kita hadapi. Kemampuan
kita sangat terbatas, kita tidak bisa menakar secara pasti prestasi yang akan
kita raih di masa mendatang. Begitu juga, kita tidak tau kejadian, rintangan
atau fenomena yang akan kita lalui di kemudian hari. Oleh karnanya, tentukan
pilihan yang baik dan benar setiap kali melangkah. Benar menurut syariat dan
baik di mata Allah. Penuhilah panggilan sang Khalik sbelum mengajukan
permohonan kepada-Nya. Agar harapan segera nyata.
Kita tahu, Allah Dzat Maha Kaya, tidak
butuh pada hamba. Namun, hamba yang teramat faqir pada-Nya. Maka ketahuilah! Semua
amal kewajiban dan segala bentuk ibadah, sama sekali tidak ada manfaat kembali
kepada-Nya. Semua syariat yang harus dikerjakan oleh hamba, semata-mata untuk
kemaslahatan dia, baik di dunia atau di akhirat.
Yang paling tepat kita lakukan
adalah; senantiasa meminta kepada Allah, agar diberi pertolongan untuk selalu
ada di jalan yang benar. Memohon agar diberi taufiq serta hidayah untuk selalu
bangkit melaksanakan kewajiban kepada-Nya. Namun Ironisnya, manusia banyak yang
lengah, tidak paham atau tidak sadar akan hakikat penghambaan ini. Sehingga
mereka sering tergoda oleh tipu daya dunia fana. Mereka tidak memandang
Pencipta, tapi hanya menikmati ciptaan-Nya.
Langkah mereka banyak keluar dari
jalan lurus. Terbukti, banyak yang mencari ketenangan bukan dengan dzikir tapi
justru berfoya-foya dengan harta dan tahta. Banyak yang mencari kesejahteraan dengan
berebut jabatan. Bagaimana faktanya? Mereka saling adu domba dalam hidup yang
penuh kebingungan. Kegelisahan dan kebingungan mereka, berdampak buruk kepada
orang lain. Mereka tidak peduli dengan jerit tangis rakyat kecil.
Berebut jabatan tidak dijadikan
tangga untuk berjuang membela tanah air, tapi untuk kepentingan peribadi,
oknum/kelompok. Naudzubillah..! Di sini Ibnu Athaillah tidak sedang mengajak
tinggalkan urusan dunia sama sekali. Namun, bgaimana sekira semua aktivitas
kita bernilai ibadah.
Pastikan profesi kita menjadi
media untuk raih ridha-Nya, dengan menata niat baik untuk berkhidmah di
jalan-Nya. Yang ketepatan jadi pejabat, usahakan betul-betul mengabdi untuk
mensejahterakan rakyat, bukan malah sebaliknya. Dan teruslah berseru menuju
jalan yang diridhai Allah swt. Jika sudah demikian, InsyaAllah ketenangan dan
ketentraman hidup akan didapat.
Hanya Allah semata Dzat yang bisa
menanggung dan menjamin segalanya. Semoga kita diberi maunah untuk selalu
meningkatakan amal ibadah, serta senantiasa mendapat taufiq berada di
jalan-Nya.
Sumber :
Pesantren Sidogiri@sidogiri
https://chirpstory.com/li/249343
Terima kasih telah membaca artikel Al Hikam 73 : Meminta hal terbaik sesuai permintaan Allah, diijinkan untuk menyalin semua yang ada di wastripedia, untuk disebarluaskan.